**Remaja Desa Terjebak Banjir di Rumah Gubuk**

Sebuah desa kecil yang terletak di dataran rendah mengalami banjir parah minggu ini, akibat curah hujan yang meningkat drastis. Para penduduk desa, termasuk banyak remaja, terpaksa berlindung di rumah gubuk yang terbuat dari bahan dasar, sambil menunggu bantuan tiba. Banjir yang datang tiba-tiba ini telah memutus akses jalan utama menuju desa, membuat evakuasi menjadi tantangan tersendiri.

Dalam situasi darurat ini, para remaja desa menunjukkan kekompakan dan keberanian mereka. Mereka saling membantu dengan mendistribusikan makanan dan minuman kepada warga yang lebih tua dan anak-anak. Selain itu, mereka berusaha keras untuk menjaga kebersihan lingkungan sekitar agar terhindar dari penyakit yang disebabkan oleh banjir.

Rumah gubuk yang menjadi satu-satunya tempat berlindung sementara, mulai menunjukkan kerusakan akibat banjir. Dinding kayu yang rapuh dan atap bocor menjadi ancaman serius bagi keselamatan para penghuninya. Meskipun demikian, semangat gotong royong dan saling peduli tetap menjadi penguat dalam menghadapi bencana ini.

Tim penyelamat dan relawan dari daerah sekitar mulai berdatangan untuk mengevakuasi warga desa. Mereka membawa perahu karet dan peralatan keselamatan lainnya untuk memudahkan proses evakuasi. Bantuan logistik berupa makanan, pakaian, dan obat-obatan juga mulai disalurkan kepada para korban banjir.

Meskipun situasi masih jauh dari kata normal, harapan dan keteguhan hati para remaja desa ini menjadi inspirasi bagi banyak orang. Video dokumentasi tentang perjuangan mereka dalam menghadapi banjir telah menarik perhatian publik di media sosial, mendorong lebih banyak bantuan dari berbagai pihak. Semoga desa ini bisa segera pulih dan kembali seperti sedia kala.